Manusia, merupakan makhluk Tuhan yang diberikan akal untuk
berpikir. Pada kesempatan ini saya akan memberikan materi tentang Cara Berpikir
Deduktif dan Induktif. Pertama-tama kita harus tau apa definisi dari berpikir.
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Dalam penalaran,
proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens)
dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis
dan konklusi disebut konsekuensi.
Metode - metode dalam
berpikir yaitu :
Metode deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
atau mudahnya erfikir atau nalar deduktif adalah cara
berfikir yang berlandaskan kepada teori umum atau kaidah umum. Kadang orang
lebih gampangnya mengatakan berfikir dari yang umum ke khusus.
Contoh:
Semua mahluk hidup pasti mati
Manusia adalah mahluk hidup
Maka manusia pasti mati.
Semua mahluk hidup pasti mati
Manusia adalah mahluk hidup
Maka manusia pasti mati.
Contoh di atas merupakan bentuk
penalaran deduktif. proses penalaran itu berlangsung dalam tiga tahap. Pertama,
generalisasi sebagai pangkal tolak. Kedua, penerapan atau perincian
generalisasi melalui kasus tertentu. Ketiga, kesimpulan deduktif yang berlaku
bagi kasus khusus itu. Deduksi menggunakan silogisme dan entimem.
Dapat disimpulkan secara lebih spesifik bahwa
argumen berpikir deduktif dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran konklusi dalam
argumen deduktif bergantung pada dua hal, yaitu kesahihan bentuk argumen
berdasarkan prinsip dan hukumnya; dan kebenaran isi premisnya berdasarkan
realitas. Sebuah argumen deduktif tetap dapat dikatakan benar berdasarkan
bentuknya, meskipun isinya tidak sesuai dengan realitas yang ada; atau isi
argumen deduktif benar menurut realitas meskipun secara bentuk ia tidak benar.
Metode induktif
Paragraf Induktif adalah
paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus
(mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan
yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi
beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab
akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh :
Jika ada udara, manusia
akan hidup.
Jika ada udara, hewan
akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan
akan hidup.
∴ Jika ada udara
mahkluk hidup akan hidup.
Jalan induksi mengambil jalan tengah, yakni di antara jalan
yang memeriksa cuma satu bukti saja dan jalan yang menghitung lebih dari satu,
tetapi boleh dihitung semuanya satu persatu. Induksi mengandaikan, bahwa karena
beberapa (tiada semuanya) di antara bukti yang diperiksanya itu benar, maka
sekalian bukti lain yang sekawan, sekelas dengan dia benar pula.
Sumber : - https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
- https://santilisnawati.wordpress.com/2013/02/24/metode-penelitian- berfikir-deduktif-dan-induktif/
- http://belajarbersamauntuklebihbaik.blogspot.co.id/2011/10/contoh- berpikir-induktif-dan-deduktif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar